Pernah dulu mengharum di jiwa,
Mendayu suaranya menggoda,
Lembut riaknya umpama sutera,
Bersih kalbunya mendamba cinta.
Dia idaman aku,
Hadirnya tidak bermimpi,
Hadirnya bak mentari,
Kamar gelap jadi berseri,
Hadirnya bak kasturi,
Harum wangi ke hujung hari,
Hadirnya bak kiambang,
Nampak seri akar tak jejak.
Belum terasa aku sedia,
Namun hati mendambanya,
Lalu ku cerna kata dua,
Undurkan diri dari hidupnya.
Andai satu suratan tertaktub,
Bagai telapak berganti teratak,
Kerdil diri dan kecil bumi,
Ketemu kembali di hayat kini,
Gemuruh jiwa nurani,
Gentarku sambut salam yang diberi,
Bicaraku kelu, senyum jadi ganti.
Ku persoal jiwa,
Sepuluh bintang,
Bertabur dan bertebaran,
Bolehkah sama,
Dengan bulan yang satu?
Kasih ku harap kekal abadi,
Titis di dunia menjadi saga,
Tidakkan ku merela,
Tautan terputus begitu sahaja.
Alam berkembang terus menguji,
Sekutu berkasih mengenang pedoman,
Tebar fikiran membaca langgam,
Membuang kasam melerai dendam.
~judin 08~
February 10, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
nice....
akk suker hasil seni sarah :)
huhu.. kak rynn, ni partner sy yg tulis. applause to judin sbb ni sajak dia. best kan *wink*
Post a Comment